Bagaimana Membuat Listrik Rumah Memakai Sel Surya



Menggunakan listrik dari tenaga surya di rumah? Wah menarik juga, tapi bukankah itu solusi yang mahal? Kan, PLN sudah menyediakan listrik yang lumayan murah. Lalu apa untungnya buat saya kalau menggunakan listrik ‘buatan sendiri’?
Semua tergantung dari kebutuhan yakni digunakan untuk apa PLTS ( pembangkit listrik tenaga surya ) yang kita pasang. Jika untuk mengcover seluruh peralatan rumah tangga pada umumnya saat ini, memang masih dapat dibilang kurang terjangkau dan sesuai.
Saat ini untuk menggunakan PLTS, perlu dibuatkan skala prioritas terlebih dulu. Dan berikut beberapa pertanyaan mendasarnya.
  1. Dimanakah saya tinggal ? Jika tidak ada atau akses PLNnya kurang baik (listrik PLN sering mati), PLTS bisa menjadi salah satu solusi sebagai sumber energi.
  2. Nah, bagaimana jika akses PLNnya sudah baik? Tentunya, untuk biaya jangka pendek, penggunaan PLN masih lebih murah sehingga jika kalkulasi biaya sebagai tujuan untuk mendapatkan yang lebih “murah”, nampaknya PLTS masih belum dapat menjadi solusi karena PLTS masih bersifat investasi dimana membeli listrik beberapa tahun ke depan untuk dikonsumsi saat ini.
Apa keuntungan menggunakan listrik dengan solar panel?
  • Mengurangi biaya listrik jangka panjang (inget loh, kita kan pakai listrik seumur hidup!)
  • Mengurangi ketergantungan pada listrik dari batubara (horeee…emisi karbon saya turun!)
  • Menghindari dampak pemadaman saat harus mengejar deadline, sementara komputer tidak bisa dinyalakan :-)
  • Sedikit pamer ke teman-teman kita bahwa kita sudah bergabung dengan komunitas pengguna solar panel sedunia! (huhuuuyy..! )
  • Turut mengurangi pemanasan global karena sistem solarpanel menghasilkan energi yang ramah lingkungan yang tidak menyebabkan polusi.
solar cell solar cell solar cell solar cell solar cell solar cell solar cell solar panel solar panel solar panel solar panel solar panel solar panel solar panel
Hmmm… tapi kenapa pakai solar panel sih?
Mayoritas listrik yang digunakan di Indonesia berasal dari pembangkit listrik dengan bahan baku batubara. Masalahnya, dari proses ini dikeluarkan banyak emisi karbon yang merupakan sumber terbesar penyebab terjadinya pemanasan global (global warming).
Sementara, permintaan kita untuk listrik makin hari makin besar. Coba lihat berapa alat di rumah kita yang tidak bisa berjalan tanpa listrik, dari DVD hingga kulkas. Belum lagi penggunaan listrik yang boros. Akibatnya, pembangkit listrik kita tidak mampu lagi untuk memberikan listrik sebesar permintaannya. Makanya pemadaman makin sering terjadi.
Di sisi lain, kita kan tinggal di negara yang kaya akan cahaya matahari yang dibuktikan secara geografis letak Indonesia di Garis Khatulistiwa sekaligus sebagai Negara Tropis. Kenapa gak kita maksimalkan saja penggunaan cahaya matahari yang diberikan gratis oleh Tuhan?

Lalu, bagaimana dengan biaya pemasangannya?
1
Kita mulai dengan perhitungan dulu. Berapakah kebutuhan jumlah total beban di rumah yang akan menggunakan tenaga dari solar panel? Dari tagihan listrik, bisa dilihat tingkat konsumsinya dalam bentuk kWh (kilowatt per jam) setiap bulan misalnya. Nah dari situ kita bisa identifikasikan berapa kWh yang dibutuhkan tiap hari, misalnya 200 watt.
2
Pertanyaan selanjutnya adalah : Berapa lama beban yang totalnya 200 watt ini akan dihidupkan dengan menggunakan sistem solar panel ? Boleh kita ambil misalnya 12 jam. Jika 12 jam, berarti total konsumsi daya beban dalam sehari adalah 12 x 200 kWh = 2.400 watt.
3
Tentunya lebih diuntungkan jika beban yang menggunakan solar panel dinyalakan pada siang hari. Dengan begini, penggunaan baterai relatif tidak berat dan dimungkinkan jumlah baterai dapat pula dikurangi jumlahnya, karena listrik yang disupply tidak hanya oleh baterai tetapi sinar matahari masih turut memberikan supply.
Mari kita ambil contoh penggunaan sistem solar panel adalah pada pukul 18.00 s/d 06.00 (12 jam).
4
Nah, sekarang kita hitung berapa besar dan jumlah baterai yang dibutuhkan untuk mensupply beban sejumlah total 2.400 watt:
Jumlah total 2.400 watt perlu ditambahkan sekitar 20% yang adalah listrik yang digunakan oleh perangkat selain panel surya, yakni inverter sebagai pengubah arus DC (searah) menjadi AC (bolak – balik) (karena pada umumnya peralatan rumah tangga menggunakan arus AC), dan controller (sebagai pengatur arus) yakni menutup arus ke baterai jika tegangan sudah berlebih di baterai dan memberhentikan pengambilan arus dari baterai jika baterai sudah hampir kosong.
Sehingga jika ditambahkan 20%, maka total daya yang dibutuhkan adalah 2.400 x (2.400 x 20%) = 2.880 watt.
5
Dari 2.880 watt tersebut, jika dibagi 12 V ( tegangan umum yang dimiliki baterai) maka kuat arus yang dibutuhkan adalah 240 Ampere. Maka, jika kita menggunakan baterai yang sebesar 65 Ah 12 V, maka kita membutuhkan 4 baterai (65 x 12 x 4 = 3.120 watt).
6
Dengan mendapatkan 3.120 watt ini, kita akan mendapatkan jumlah panel yang kita butuhkan, termasuk besarannya yakni sebagai berikut. Jika menggunakan ukuran panel yang 100 wp (watt peak), maka dalam sehari panel ini kurang lebih menghasilkan supply sebesar 100wp x 5 (jam) = 500 watt.
Adapun 5 jam didapat dari efektivitas rata-rata waktu sinar matahari bersinar di negara tropis seperti Indonesia, dan 5 jam ini sudah menjadi semacam perhitungan rumus baku efektivitas sinar matahari yang diserap oleh panel surya. Maka jika 1 panel yang 100 wp mampu memberikan listrik sejumlah 500 watt, didapatkan total panel yang dibutuhkan adalah sejumlah 3.120 watt / 500 watt = 7 panel (baiknya kita lebihkan).
7
Nah, kita sekarang sudah berhasil mendapatkan kombinasi antara jumlah panel surya dan baterai untuk mensupply listrik sejumlah total 3.120 watt yang dinyalakan selama 12 jam sehari dimana beban yang menggunakannya dinyalakan pada malam hari antara pukul 18.00 s/d 06.00 yakni : 7 PANEL SURYA YANG 100 WP DAN 4 BUAH BATERAI 65Ah 12 V.


Perihal harga, saat ini sistem ini (sudah berikut seluruh perangkatnya) adalah berkisar US$ 9 -10 per wattnya. Jadi jika menggunakan 7 panel yang 100 wp (sehingga totalnya = 7 x 100 wp), maka estimasi biaya kurang lebih 700 watt x US$ 10 = US$ 7,000.

PLC – INTERNET VIA JARINGAN LISTRIK



PLC merupakan kepanjangan dari Power Line Communications, teknologi yang menggunakan koneksi line kabel listrik yang dapat digunakan pada jaringan listrik yang telah ada untuk memberikan pasokan energi listrik, dan di saat yang bersamaan juga dapat digunakan untuk mentransfer data dan transmisi suara. Kecepatan maksimal yang bisa diraih menggunakan teknologi ini kurang lebih mendekati kecepatan koneksi transmisi data menggunakan fiber optic, mulai dari 256 Kbit/s sampai 45 Mbit/s.

PLC atau yang biasa disebut ‘internet via jala-jala’, adalah koneksi internet dengan menggunakan kabel daya PLN. Jadi koneksi internet yang selama ini memakai kabel komunikasi dengan port RJ11 atau RJ45 akan diganti dengan kabel daya/jala-jala langsung dari kabel daya PLN. Bisa, karena memanfaatkan medan elektromagnet yang ditimbulkan oleh akitivitas penghantaran arus (hukumMaxwell). Kita tidak perlu susah-susah ke warnet, cukup pasang line di rumah aja, kita udah bisa berselancar di dunia maya adapun penertian lain dari PLC (Power Line Communication), yaitu menggunakan jaringan kabel listrik untuk komunikasi dan transmisi data.


Aliran listrik itu sesungguhnya dapat digunakan untuk menjadi “carrier” (pembawa) sinyal informasi dan data. Karena data itu sendiri dapat dikonversi dari format digital menjadi analog




PLC ini adalah teknologi yang menggunakan koneksi kabel listrik yang dapat digunakan pada jaringan listrik yang telah ada untuk memeberikan pasokan energi listrik, dan di saat yang bersamaan juga dapat digunakan untuk mentransfer data dan transmisi suara. Kecepatan maksimal yang bisa diraih menggunakan teknologi ini kurang lebih mendekati kecepatan koneksi transmisi data menggunakan fiber optic, mulai dari 256 Kbit/s sampai 45 Mbit/s. Kita juga tidak usah takut kesetrum, karena koneksi internet ini (BPL) menggunakan carrier yang bermain pada frekuensi yang rendah pada kabel listrik bertegangan AC. Kalau kita ingin mengakses internet dari colokan listrik begini, kita harus punya “modem” khusus BPL dan ini berbeda dengan modem konvensional yang berbasis koneksi telefon (dial-up) atau lainnya.


Dengan teknologi jaringan telepon kabel tersebut, kita bebas mengakses Internet tanpa menutup peluang jika ada telepon yang akan masuk. Ini merupakan kelebihan yang nyata dari jaringan telepon melalui kabel listrik yang dimiliki PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang menghubungan dari rumah yang satu ke rumah yang lain. , semula teknologi tersebut kurang ditanggapi karena banyak peminat yang ragu-ragu, takut kesetrum dan merasa belum aman. Namun, kini para pengguna jasa yang diselenggarakan anak perusahaan PLN, PT Indonesia Comnets Plus (Icon+), dapat dinikmati benar kemudahan yang tersedia.
icon+ adalah perusahaan yang sejak awal didirikan untuk mendukung perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi mutakhir. Icon+ dapat menyediakan kelebihan kapasitasnya untuk memenuhi permintaan akan jasa jaringan atau bandwidth yang lebih besar dan cakupan area lebih luas dengan memanfaatkan right of ways.


Kehadiran Icon+ khususnya bagi keluarga besar PLN terutama yang tinggal di Jawa-Bali, dapat menekan penggunaan pulsa telepon dari Telkom. Keluarga PLN yang tinggal di Jakarta tidak perlu memikirkan pembengkakan rekening tagihan telepon setiap bulan, meski harus berbicara ngalor ngidul interlokal. Pemakaian Internet melalui arus listrik mempunyai keunggulan yakni lebih cepat diakses dibanding jika melalui konvensional dan jelas lebih murah karena hanya mengandalkan arus listrik. Fasilitas itu dapat dipakai di seluruh ruangan selama ada jaringan listrik milik PLN. Pengguna cukup mencolokkan kabel telepon ke stop kontak listrik menggunakan power line comunication (PLC). Selain untuk Internet, mereka biasanya mengunakan bercakap dengan eluarganya di luar Jakarta, tetapi masih komunitas keluarga besar PT PLN. Jika PLN membuka Sambungan di kota-kota lain, maka pengguna yang berada di Jakarta akan bisa saling berhubungan dengan pengguna di kota lainnya. Enaknya, percakapan itu juga bebas pulsa dan jernih. Nomor telepon yang dipakai pun hanya tiga sampai lima digit. Untuk bercakap keluar kota atau interlokal tidak perlu menggunakan kode area sebagai tanda bayarannya lebih mahal karena interlokal.


Adanya teknologi via kabel listrik juga membuat pengguna tidak takut dengan ribut-ribut kenaikan tarif telepon. Untuk Internet, pengguna cukup membayar biaya langganan per bulan ke provider, sedangkan biaya pulsa, tidak perlu pusing-pusing lagi. Selama setahun digunakan, pengguna di Perumahan PLN belum pernah mengalami alat bermasalah. Semua lancar, kecuali jika listrik padam yang berarti terputus pula jaringan telepon. Dalam memanfaatkan Internet, tidak perlu takut putus di tengah jalan saat asyik chatting atau surfing. Adanya alat itu membuat seluruh anggota keluarga yang lain tetap dapat menggunakan saluran telepon dari Telkom meski ada anggota keluarga yang tengah berinternet. Selain itu, tidak perlu ada tambahan kabel yang artinya mengurangi keruwetan kabel di rumah. Jadi, kalau pemerintah mengizinkan Icon+ melebarkan sayap untuk menggarap pelanggan umum, bukan hanya keluarga besar PLN, bukan mustahil suatu saat masyarakat terutama yang kesulitan menjadi pelanggan Telkom, ramai-ramai memasang peralatan telekomunikasi sendiri di rumahnya. Apalagi dengan memanfaatkan aliran listrik dalam berkomunikasi, tidak ada istilah biaya pulsa telepon membengkak karena terlalu banyak penggunaan telepon.


Skematik Internet Via Kabel Listrik
Secara teoritis, kabel listik memang bisa digunakan untuk membawa “paket data” seperti halnya kabel telefon dan kaber fiber optic yang lazim digunakan untuk koneksi internet. dan pengaplikasiannya untuk koneksi internet disebut BPL (Broadband Over Power Lines).
koneksi internet ini (BPL) menggunakan carrier yang bermain pada frekuensi yang rendah pada kabel listrik bertegangan AC.


Kalau dianalogikan, ibaratnya di dalem kabel listrik yang bisa membuat Kita kesetrum, itu bisa disusupin paket data dan bahkan suara dalam gelombang arus listrik AC yang frekuensinya lebih rendah dibandingkan gelombang listrik AC-nya sendiri. Ibaratnya dalam satu kabel seolah-olah ada dua kabel yang berbeda, satu ada setrumnya, satu lagi buat koneksi internet.
Bagaimana mengirim data melalui arus AC


Secara prinsip, pengiriman data melalui kabel setrum ini dilakukan dengan menumpangkan sinyal komunikasi yang berisi data di bawah frekuensi aliran listrik. Proses penumpangan sinyal data ini membutuhkan frekuensi gelombang skala rendah, 1-50 MHz.
Data mengalir melalui kabel fiber optik tegangan tinggi. Kemudian di awal proses, sinyal sinyal data tadi masuk ke ISP milik Icon+. Dari sini, data mulai ditumpangkan ke dalam aliran listrik tegangan menengah, lalu dibagi dalam dua jalur: via kabel fiber optik dan kabel tegangan tinggi. Data yang menumpang tadi terlebih dahulu masuk ke dalam gardu distribusi listrik, untuk mengubah tegangan listriknya – dari tegangan menengah ke tegangan listrik rendah.
Dengan PLC, sinyal telekomunikasi (data, gambar, voice) dapat ditumpangkan atau diinjeksikan kejaringan listrik tegangan rendah (1-30 MHZ) dari jaringan data eksternal. Analoginya, arus listrik mengalir seperti air laut yang menghasilkan gelombang dan buih. Gelombang adalah arusnya, sedangkan buih berupa noisenya. Noise inilah yang dimanfaatkan oleh Teknologi PLC untuk menghantarkan sinyal suara dan data.

Tarif Voucher Listrik Prabayar

Keuntungan lain Voucher Listrik Prabayar bila dibandingkan dengan tarif regular/pasca bayar, maka voucher listrik prabayar boleh dikatakan lebih murah. Ini karena pelanggan tidak perlu lagi membayar Uang Jaminan Langganan, sementara harga per kWh-nya flat. Dengan voucher listrik prabayar, keuntungan ganda diperoleh pelanggan, disamping dapat mengkontrol pemakaian listrik sesuai kemampuan biaya, juga tidak lagi membayar Uang Jaminan Langganan.
Lebih rinci tentang tarif Listrik PraBayar dapat anda lihat di TDL2010.
Sistem Prabayar merupakan bentuk paling efisien pembayaran listrik. Karena pelanggan hanya dibebankan membeli sejumlah kredit (isi ulang) untuk kemudian dipergunakan sampai kWh listrik tersebut habis. Hal ini konsepnya sama seperti penggunaan isi ulang telepon selular yang biasa kita gunakan.
Setiap pembelian isi ulang prabayar sudah termasuk :
  • Energi Listrik (kWh), Pajak Penerangan Jalan dan Meterai
  • Pilihan besaran isi ulang bebas, dengan nilai minimum Rp 20.000,-
  • Selanjutnya nilai nominal pembelian dapat anda tentukan sendiri sesuka anda.
  • Tidak ada Biaya Beban

Tip Memulai Usaha Loket PPOB



PPOB (payment point online bank) saat ini menjadi salah satu peluang bisnis yang cukup diminati.
Bagaimana cara membuka usaha loket  PPOB agar aman dan berdaya saing berikut beberapa tip yang mungkin berguna bagi yang memulai usaha PPOB.

1.    Sebelum bergabung pastikan anda bergabung dengan Provider PPOB atau agen yang dapat dipercaya. Saat ini bermunculan iklan yang berujung merugikan calon pengusaha loket PPOB. Carilah informasi provider resmi dari setiap Bank yang menyelenggarakan PPOB.
Kalau kesulitan mendapat info ini datang ke Bank terdekat yang menyelenggarakan PPOB untuk mendapat informasi Provider yang bekerjasama dengan bank tersebut.



2.    Cari informasi Provider yang transaksinya Lancar (tidak banyak masalah) hal ini penting karena berkaitan dengan pelayanan kepada pelanggan. Tidak sedikit loket PPOB ditengah jalan pindah provider karena pusing dengan transaksi yang tidak lancar.


3.    Jangan terjebak besarnya fee yang diberikan  tapi ada persyaratan yang tidak dijelaskan di depan, sehingga fee yang diterima tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Untuk itu tanyakan secara detail.


4.    Setelah buka loket kini saatnya merebut pelanggan ada beberapa tip agar pelanggan datang dan bertahan di loket kita:
  • a.    Berikan pelayanan maksimal untuk pelanggan anda, perlakukan dengan pendekatan pribadi agar terjalin hubungan yang baik. Ini penting sebab kalau pelanggan sudah loyal kepada kita biapun ada loket baru di samping rumahnya masih akan bayar diloket kita. Silakan buktikan.
  • b.    Kalau ada kolektor (pengepul) yang anda kenal dekati dan ajak untuk bayar diloket kita. Biasanya ada kompensasi silakan bicarakan. Kolektor merupakan pelanggan paling potensial saat ini. 
  • c.    Kertas struk yang ada logo Bank akan meyakinkan pelanggan kalau loket kita resmi, pastikan provider anda menyediakan kertas struk yang ada logo Bank penyelenggara.
  • d.    Uang kembalian sering menjadi masalah bagi pelanggan, usahakan berikan uang kembalian sesuai dengan jumlahnya, untuk itu sediakan uang receh yang cukup.

Sementara itu yang bisa saya tulis, semoga bermanfaat dalam menjalankan usaha PPOB

Bagaimana Lampu Hemat Energi Bekerja?

Sudah sejak lama lampu pijar dipakai orang, menggantikan obor, pelita, dan penerangan dengan gas. Ketika dunia semakin benderang, pikiran pun bertambah cerah. Lampu alternatif dicari dan diselidiki, dan kemudian muncul lampu hemat energi, yang sekarang berangsur banyak digunakan. Sebenarnya, bagaimana cara lampu ini bekerja?




Petir mini
Lampu pijar bisa bersinar dan membagikan terang karena ada kawat tipis di dalamnya, yang jika dialiri listrik menjadi panas, membara dan menyala. Asal energinya memang listrik. Tetapi tidak selamanya listrik bertugas memanaskan kawat pijar. Ada jenis lampu lain yang berisi gas dan listriknya dipakai untuk menerbitkan loncatan listrik, semacam petir mini. Sebagai hasilnya, energi gas menjadi lebih tinggi dari pada normalnya.
Keadaan dengan tenaga lebih itu tidak berlangsung lama. Gas lekas turun ke harga semula sambil melepaskan tambahan energi dari petir mini tadi. Pada beberapa jenis gas, energi yang dilepas berbentuk cahaya. Ini terjadi misalnya pada lampu natrium, yang sorotan kuningnya menerangi jalan besar dan pelataran ramai di pusat kota. Cahaya kuning terbit karena sesaat sebelumnya energi gas natrium dinaikkan oleh loncatan listrik.
Sangat efisien, sebagian besar energi listrik beralih menjadi cahaya. Ini berbeda dari lampu pijar yang tenaga setrumnya banyak terpakai untuk memanaskan kawat. Sebagian saja yang menjadi terang, sebagian besar lainnya membuat gerah wilayah di sekeliling lampu.
Yang sayang dari lampu natrium hanya warnanya. Kuning mencorong, sehingga benda yang diterangi kehilangan warna aslinya. Bahkan warna kulit manusia cenderung menjadi keabuan, memunculkan pemandangan seakan mayat-mayat gentayangan di bawah lampu. Menjadi pertanyaan, mungkinkah membuat lampu yang efisien tetapi putih cahayanya?

Ultra violet
Akal ditemukan untuk melibatkan tidak hanya satu, tetapi dua jurus kenaikan dan penurunan kembali energi. Pertama-tama peningkatan energi diciptakan dengan loncatan listrik. Mirip sekali dengan lampu natrium, hanya kali ini diberikannya pada uap merkuri (air raksa). Jika gas natrium mengeluarkan sinar kuning ketika energinya turun lagi, pancaran yang dilepaskan uap merkuri adalah ultra violet.
Berbeda dari cahaya kuning, pancaran ultra violet tidak menyebabkan kesan terang. Tidak apa, bukan efek cerah yang dimanfaatkan dari ultra violet, melainkan tenaganya. Yaitu untuk mendongkrak energi bahan tertentu yang berada di dekatnya, sehingga menyebabkan jurus kenaikan yang kedua. Pada gilirannya, kenaikan kedua ini di saat luruh akan melepaskan (ini dia yang ditunggu-tunggu) cahaya putih terang.
Gejala peralihan ultra violet menjadi cahaya lain dinamai fluoresensi, dan bahan yang dikenai ultra violet disebut bahan fluoresen. Dalam praktek, bahan fluoresen dilapiskan pada tabung lampu yang berisi uap merkuri. Maka terwujudlah lampu fluoresen, atau lampu TL (dari tube luminescent, tabung bercahaya), dikenal secara awam sebagai “lampu neon” dengan panjang tabung mulai sekitar 30 cm sampai lebih dari 1 meter.

Lampu hemat energi
Serupa dengan lampu natrium, lampu TL mempunyai efisiensi yang tinggi sehingga menghemat rekening listrik. Sebuah karakternya ialah ketika saklar dinyalakan, TL memerlukan waktu tunggu sebelum terang sepenuhnya. Tetapi kemudian orang mengganti balast konvensional pada lampu dengan sistem penyala elektronik. Hasilnya menjadi lebih cepat terang, tidak berkedip-kedip dulu. Porsi listrik yang termanfaatkan sebagai cahayapun bertambah. Di pihak lain, tabungnya dibuat tidak panjang tetapi ditekuk atau digulung seperti spiral sehingga lebih ringkas dan praktis. Keseluruhannya dikenal sebagai “lampu hemat energi” (CFL, compact fluorescent lamp).
Perhatikan bahwa TL maupun CFL mengandung merkuri yang beracun. Perlu kehati-hatian dengan kedua jenis lampu ini. Jika sampai terjatuh dan pecah, lokasinya harus segera dijauhi, pintu dan jendela dibuka lebar setidaknya selama 15 menit untuk membersihkan udara.
Dibandingkan lampu pijar yang terangnya sama, CFL memang lebih mahal. Tetapi ongkos setrumnya lebih rendah, lagi pula usianya lebih panjang, sehingga harga pembelian cenderung impas. Yang penting, penghematan energi terjadi, dan ini adalah isu utama yang mendorong sejumlah negara untuk beralih ke CFL.
Ganti akrab dengan CFL dan mengucapkan selamat tinggal kepada lampu pijar, berarti mengurangi emisi CO2 pada pusat pembangkit listrik dan mengerem pemanasan global. Australia sudah mengumumkan akan melarang lampu pijar pada tahun 2010. Di Finlandia, perdana menterinya mengusulkan pelarangan mulai tahun 2011. ***
Bacaan:
Kredit Foto:

Kelebihan & Keuntungan Listrik PraBayar

Kelebihan dan keuntungan yang diperoleh oleh konsumen dengan menggunakan sistem voucher listrik ini adalah meliputi pengendalian dalam pemakaian listrik sesuai dengan kemampuan konsumen, antara lain :
  • Tidak ada sanksi pemutusan aliran listrik seperti halnya box meter listrik biasa jika terdapat tunggakan.
  • Tidak dikenakan biaya beban abodemen dimana jika menggunakan box meter biasa terdapat biaya beban abodemen kecuali pada tarif-tarif listrik tertentu dan sebagainya.
  • Kelebihan lainnya apabila konsumen menggunakan sistem voucher listrik ialah konsumen terbebas dari petugas pencatat meteran yang kadangkala ‘nakal’
  • Dan yang paling penting pelanggan bisa mengatur dan mengontrol penggunaan listrik agar lebih efisien dalam sebulan
Sedangkan kekurangannya jika batas pemakaianya sudah habis maka listrik akan padam seketika tidak perduli waktu siang atau malam, sedang menggunakan listrik atau tidak, hal ini yang menjadi pertimbangan para konsumen untuk mengganti cara pemakaian listrik dengan menggunakan voucher listrik.
Sekadar untuk diketahui, penggunaan voucher listrik tak jauh berbeda dengan voucher pulsa handphone. Pelanggan cukup memasukkan Nomor TOKEN atau (dengan kata lain ) PIN ke KWH Meter Prabayar dan secara otomatis listrik bisa digunakan

Konsep Energi dan Daya Listrik

1. Energi Listrik
Energi listrik merupakan suatu bentuk energi yang berasal dari sumber arus. Energi listrik dapat diubah menjadi bentuk lain, misalnya:
• Energi listrik menjadi energi kalor / panas, contoh: seterika, solder, dan kompor listrik.
• Energi listrik menjadi energi cahaya, contoh: lampu.
• Energi listrik menjadi energi mekanik, contoh: motor listrik.
• Energi listrik menjadi energi kimia, contoh: peristiwa pengisian accu, peristiwa penyepuhan (peristiwa melapisi logam dengan logam lain).

Jika arus listrik mengalir pada suatu penghantar yang berhambatan R, maka sumber arus akan mengeluarkan energi pada penghantar yang bergantung pada:
• Beda potensial pada ujung-ujung penghantar (V).
• Kuat arus yang mengalir pada penghantar (i).
• Waktu atau lamanya arus mengalir (t).

Berdasarkan pernyataan di atas, dan karena harga V = R.i, maka persamaan energi listrik dapat dirumuskan dalam bentuk :
W = V.i.t
= (R.i).i.t
W = i^2.R.t (dalam satuan watt-detik)

dan karena i = V/R, maka persamaan energi listrik dapat pula dirumuskan dengan:
W = i^2.R.t 
= (V/R^2.R.t
W = V^2.t/R (dalam satuan watt-detik)

Keuntungan menggunakan energi listrik:
a. Mudah diubah menjadi energi bentuk lain.
b. Mudah ditransmisikan.
c. Tidak banyak menimbulkan polusi/ pencemaran lingkungan.

Energi listrik yang dilepaskan itu tidak hilang begitu saja, melainkan berubah menjadi panas (kalor) pada penghantar. Besar energi listrik yang berubah menjadi panas (kalor) dapat dirumuskan:
Q = 0,24 V i t……kalori 
Q = 0,24 i^2 R t…..kalori 
Q = 0,24 V^2.t/R….kalori 

Jika V, i, R, dan t masing-masing dalam volt, ampere, ohm, dan detik, maka panas (kalor) dinyatakan dalam kalori.

Konstanta 0,24 didapat dari percobaan joule, Di dalam percobaannya Joule menggunakan rangkaian alat yang terdiri atas kalorimeter yang berisi air serta penghantar yang berarus listrik. Jika dalam percobaan arus listrik dialirkan pada penghantar dalam waktu t detik, ternyata kalor yang terjadi karena arus listrik berbanding lurus dengan:
a. Beda potensial antara kedua ujung kawat penghantar (V)
b. Kuat arus yang melalui kawat penghantar (i)
c. Waktu selama arus mengalir (t).

dan hubungan ketiganya ini dikenal sebagai "hukum Joule"

Karena energi listrik 1 joule berubah menjadi panas (kalor) sebesar 0,24 kalori. Jadi kalor yang terjadi pada penghantar karena arus listrik adalah:
Q = 0,24 V.i.t kalori

Daya Listrik
Daya listrik adalah banyaknya energi tiap satuan waktu dimana pekerjaan sedang berlangsung atau kerja yang dilakukan persatuan waktu. Dari definisi ini, maka daya listrik (P) dapat dirumuskan:
Daya = Energi/waktu
P =W/t
P = V.i.t/t
= V.i
P = i^2 R
P = V^2/R (dalam satuan volt-ampere, VA)

Satuan daya listrik :
a. watt (W) = joule/detik
b. kilowatt (kW): 1 kW = 1000 W.

Dari satuan daya maka muncullah satuan energi lain yaitu:
Jika daya dinyatakan dalam kilowatt (kW) dan waktu dalam jam, maka satuan energi adalah kilowatt jam atau kilowatt-hour (kWh).
1 kWh = 36 x 105 joule

Dalam satuan internasional (SI), satuan daya adalah watt (W) atau setara Joule per detik (J/sec). Daya listrik juga diekspresikan dalam watt (W) atau kilowatt (kW). Konversi antara satuan HP dan watt, dinyatakan dengan formula sebagai berikut:

1 HP = 746 W = 0,746 kW
1kW = 1,34 HP

Sedangkan menurut standar Amerika (US standard), daya dinyatakan dalam satuan Hourse Power (HP)atau (ft)(lb)/(sec).

Pemanfaatan Energi Listrik

Di antara peralatan listrik di rumah anda, anda mungkin mempunyai pengering rambut, beberapa lampu, pesawat TV, stereo, oven microwave, kulkas dan kompor listrik. Masing-masing mengubah energi listrik menjadi energi bentuk lain, misalnya energi cahaya, energi kinetik, energi bunyi, atau energi panas. Berapa besarnya energi listrik yang diubah menjadi energi bentuk lain? dan berapa lajunya? Energi yang di catu pada rangkaian dapat digunakan dengan beberapa cara yang berbeda. Motor merubah energi listrik menjadi energi mekanik. Lampu listrik merubah energi listrik menjadi cahaya. Sayangnya tidak semua energi yang diberikan ke motor atau ke lampu dapat dimanfaatkan. Cahaya, khususnya cahaya lampu pijar menimbulkan panas. Motor terlalu panas untuk disentuh. Dalam setiap kasus, ada sejumlah energi yang diubah menjadi panas.



Semoga bermanfaat.

LED Menjadi Lampu Masa Depan Pengganti Neon



Jika diperhatikan belakangan ini mulai beredar lampu dengan teknologi LED
(Light Emitting Diode) sebagai pesaing lampu bohlam dan neon. Lampu model LED ini memiliki keunggulan pada daya tahan yang lebih lama dan konsumsi listrik yang juga jauh lebih irit. Akankah lampu LED menggantikan Neon sebentar lagi?

Umumnya LED digunakan pada gadget seperti ponsel atau PDA serta komputer.Tingkat pencahayaan LED dalam ruangan memang tak lebih terang dibandingkan lampu neon, inilah mengapa LED dianggap belum layak dipakai secara luas.
Untungnya para ilmuwan di University of Glasgow menemukan cara untuk membuat LED bersinar lebih terang. Solusinya adalah dengan membuat lubang mikroskopis pada permukaan LED sehingga lampu bisa menyala lebih terang tanpa menggunakan tambahan energi apapun. Pelubangan tersebut menerapkan sistem nano-imprint litography yang sampai saat ini proyeknya masih dikembangkan bersama-sama dengan Institute of Photonics.

Sementara ini beberapa jenis lampu LED sudah dipasarkan oleh Philips. Anda bisa menemui beberapa model lampu LED bergaya bohlam yang hadir dalam warna putih susu dan juga warna-warni. Daya yang diperlukan lampu jenis ini hanya sekitar 4-10 watt saja dibandingkan lampu neon sejenis yang mencapai 12-20 watt.

Hal yang perlu diperhatikan bagi pengguna AC

Tahukah Anda? Sebelum memutuskan membeli atau memasang AC, anda perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut agar AC tersebut bisa berfungsi maksimal dan efisien.

Penggunaan atau fungsi ruang

Penggunaan ruang berpengaruh terhadap suhu ruangan karena pada dasarnya manusia yang mengisi suatu ruangan mengeluarkan kalori yang cukup tinggi. Kamar tidur yang hanya diisi dua orang berbeda dengan ruang keluarga yang frekwensi keluar masuk penghuninya cukup tinggi. Semakin banyak pengguna maka semakin besar daya AC yang dibutuhkan.

Ukuran Ruangan

Ukuran ruangan menentukan berapa banyak BTU (british thermal unit) atau kecepatan pendinginan. BTU adalah kecepatan pendinginan untuk ruangan satu meter persegi dengan tinggi standar (umumnya tiga meter). Semakin besar satu ruangan tentunya akan semakin besar pula BTU yang dibutuhkan.

Beban pendinginan

Beban pendinginan berasal dari dalam ruangan (internal heat gain). Misalnya dari jumlah penghuni yang nantinya akan berada di ruangan AC. Selain itu juga penggunaan penerangan, seperti lampu. Beberapa jenis lampu mengeluarkan panas yang tinggi, artinya anda juga harus memilih AC dengan daya yang lebih tinggi. Selain dari dalam, beban pendinginan juga berasal dari luar. Seperti cahaya matahari yang mengeluarkan energi panas melalui dinding, atap atau jendela.

Banyaknya jendela kaca

Saat ini banyak rumah yang mempunyai jendela kaca atau menggunakan blok kaca (glass block). Apabila ruangan anda menggunakan kaca sebanyak 70% atau lebih, sebaiknya gunakan kaca film yang dapat menahan sinar ultraviolet untuk mengurangi beban pendinginan.

Penempatan AC

Untuk jenis AC split, anda harus memikirkan penempatan unit indoor dan outdoor atau kompresor. Pemasangan unit indoor perlu memperhatikan arus angin (air flow) dari blower AC. Penentuan arus angin atau hembusan yang tepat membuat udara yang dikeluarkan lebih merata dan tidak hanya berkumpul di satu titik.

Perhatikan juga perabotan yang ada di dalam ruangan. Jangan sampai arah angin terhalang. Selain itu, usahakan arus angin tidak mengenai pengguna secara langsung. Terpaan angin dingin secara terus menerus dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Usahakan mengarahkan swing ke bagian atas kepala karena udara yang dikeluarkan AC mempunyai berat jenis yang lebih berat dari udara.

Penempatan kompresor juga perlu diperhatikan. Letakkan kompresor di tempat dengan sirkulasi udara yang cukup, ada tempat untuk udara masuk dan udara keluar, dan terlindung dari hujan. Untuk AC ukuran 1 PK, jarak yang aman antara unit indoor dengan kompresor berkisar antara 5-7 meter. Jika memasang AC lebih dari satu, hindari peletakkan kompresor secara berhadapan dengan kompresor lain. Sebaiknya letakkan sejajar sehingga sirkulasi udara tidak terganggu.

Sesuaikan Daya Pendingin AC (BTU/hr – PK) dengan ruangan, caranya?

Tentu Anda bingung bagaimana cara memilih AC untuk ruangan Anda? Ada 3 faktor yang perlu diperhatikan yakni daya pendinginan AC (BTU/h – British Thermal Unit per hour), daya listrik (watt), dan PK kompresor. Sebagian dari kita mungkin lebih mengenal angka PK (Paard Kracht/Daya Kuda/Horse Power (HP)) pada AC. Sebenarnya PK itu adalah satuan daya pada kompresor AC bukan daya pendingin AC. Namun PK lebih dikenal ketimbang BTU/hr di masyarakat awam termasuk para teknisi dalam service AC. Terus bagaimana cara menghitung dan menyesuaikan daya pendingin AC dengan ruangan Anda? Untuk menyiasatinya, maka kita konversi dulu PK – BTU/hr – luas ruangan (m2).

  • 1 PK = 9.000-10.000 BTU/h
  • 1 m2 = 600 BTU/h
  • 3 m = 10 kaki —> 1 m = 3.33 kaki

Daya Pendingin AC berdasarkan PK :

  • AC ½ PK = ±5.000 BTU/h
  • AC ¾ PK = ± 7.000 BTU/h
  • AC 1 PK = ± 9.000 BTU/h
  • AC 1½ PK = ±12.000 BTU/h
  • AC 2 PK = ±18.000 BTU/h
 Kemudian ada rumus untuk menghitung
  •  (W x H x I x L x E) / 60 = kebutuhan BTU
  • W = panjang ruang (dalam feet)
  • H = tinggi ruang (dalam feet)
  • I = nilai 10 jika ruang berinsulasi (berada di lantai bawah, atau berhimpit dengan ruang lain). Nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi (di lantai atas).
  • L = lebar ruang (dalam feet)
  • E = nilai 16 jika dinding terpanjang menghadap utara; nilai 17 jika menghadap timur; nilai 18 jika menghadap selatan; dan nilai 20 jika menghadap barat.

Misal :
Ruang berukuran 3mx6m atau (10 kaki x 20 kaki), tinggi ruangan 3m (10 kaki) tidak berinsulasi, dinding panjang menghadap ke timur. Kebutuhan BTU = (10 x 20 x 18 x 10 x 17) / 60 = 10.200 BTU alias cukup dengan AC 1 PK.

AC konvensional vs AC Low wattage vs AC Inverter

AC Konvensional tentu Anda sudah tahu, karena sejak AC dikeluarkan jenis AC ini sudah ada atau istilahnya “Kakek Buyutnya” AC :D . Namun seiring berkembangnya waktu dan adanya kemajuan teknologi, berbagai varian AC bermunculan diantaranya AC Low Wattage dan AC Inverter. 
AC Low Wattage
Daya listrik pada AC Low Wattage sebagian besar dikonsumsi oleh kompresor AC. Teknologi watt kecil menggunakan kompresor yang lebih kecil, sehingga daya listrik lebih kecil. Dan untuk mencapai kemampuan memindahkan panas yang sama (mis : 1 pk = 9000 BTU/hour), salah satu diantaranya adalah dengan memperkuat kipas angin di outdoor unit. Jika volume udara yang ditiup lebih banyak, maka panas yang dibuang juga lebih banyak. Untuk lebih jelas, silakan lihat cara kerja sistem AC…
AC konvensional 1 pk pada umumnya memerlukan daya 800 – 880 watt. Sharp Sayonara Panas 3 type AH/AP 9 KHL dengan kapasitas 1 pk hanya 690 watt dengan harga 3.75jt sudah termasuk pipa dan kabel @ 5m, bracket dan biaya pasang. Lantas LG dengan Hercules S09LPBX meng claim paling hemat 670 watt hanya dengan 3.25jt.
Panasonic? Sang Market Leader kategori AC pernah mencoba dengan ALOWA kapasitas ½ pk, tapi kurang mendapat respons dari pasar. Kini bahkan merk merk dari negara Panda pun (GREE, Chang Hong) ikut meramaikan pasar AC Low Wattage
Dibandingkan AC konvensional, type Low Wattage lebih hemat listrik ± 20% dengan catatan, ada hal-hal yang harus diperhatikan :
  • Instalasi pipa AC yang menghubungkan unit indoor dan outdoor < 10 mtr
  • Selisih ketinggian antara unit outdoor dan indoor < 3 mtr
  • Outdoor lebih berisik
  • Laju pendinginan saat pertama dinyalakan lebih lambat
AC Inverter
Teknologi inverter sendiri sudah umum dipakai industri dalam proses produksi dengan tujuan “lebih cepat, lebih hemat dan lebih akurat” (tapi tentu saja harga lebih mahal). 3 (+1) Kelebihan tersebut juga berlaku pada AC inverter.
Bagaimana AC inverter bekerja?
AC inverter menggunakan kompresor dengan arus DC (Direct Current: arus searah), seperti arus listrik yang dihasilkan oleh batu baterai. Berbeda dengan kompresor dengan arus AC (Alternating Current: arus bolak balik) yang mempunyai kecepatan putaran motor yang konstant, motor DC kompresor mempunyai kecepatan putaran yang dapat diatur oleh seberapa besar arus listrik yang diberikan. Bayangkan mobil mainan, dengan baterai baru (arus listriknya kuat) akan ngebut, sementara jika baterainya sudah soak (arus listriknya lemah) jadi pelan.
Kata kunci yang kedua adalah regulasi (pengaturan), yaitu mengatur berapa arus listrik yang diberikan kepada kompresor.
Apa parameternya? Parameternya adalah perbedaan suhu, yaitu antara suhu ruangan yang sebenarnya dan suhu yang kita inginkan (suhu yang tertera di remote AC). Jika perbedaan suhunya besar, maka arus yang diberikan juga besar, supaya kompresor bekerja full power. Bahasa sederhananya, jika kamar belum dingin, ayo dinginkan secepat kamu bisa. Ini adalah kelebihan pertamanya yakni “Lebih Cepat”
Setelah beberapa saat suhu kamar turun (menjadi lebih dingin), sehingga perbedaan suhunya juga menjadi lebih kecil, maka arus menjadi lebih kecil, supaya kompresor bekerja slow down. Demikian seterusnya, pada akhirnya kompresor bekerja setengah hati dengan penggunaan arus listrik yang minimal. Ini kelebihan kedua “Lebih Hemat”
AC konvensional menggunakan thermostat untuk menjaga suhu kamar yang kita inginkan. Dalam arti, suhu yang di set sudah tercapai, maka kompresor mati. Setelah beberapa lama kamar menjadi kurang dingin, kompresor menyala kembali. Pada AC inverter dengan regulasinya, kompresor tidak pernah mati-nyala, suhu kamar lebih stabil. Kelebihan ketiga “Lebih Akurat”
Sehingga dibandingkan AC konvensional, type AC Inverter lebih hemat listrik ± 60% … wowww…
Tips untuk AC inverter:
  • Jenis Refrigerant yang digunakan R410A, saat ini lebih mahal 2-3x dari R22
  • Daya listrik rumah harus cukup besar, mengingat pada saat start AC Inverter justru wattnya besar. Besar diawal, sangat kecil di akhir
  • Teknis pemasangan agak berbeda dengan AC konvensional, jadi pastikan teknisi AC pernah atau sudah berpengalaman dengan AC inverter
  • Jangan pernah menyetel suhu pada remote 18ºC, sebab tagihan listrik akan membengkak. Set lah suhu pada 25 ºC dan bandingkan tagihan listrik dengan tetangga anda.
  • Jika tujuan anda adalah penghematan bayar listrik, maka AC inverter ini tidak cocok untuk kantor, restaurant, salon atau ruangan untuk kegiatan usaha yang beroperasi siang hari dengan lalu lintas orang keluar masuk ruangan yang terlalu sering.
" Jika Anda ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Anda, mohon cantumkan link aktif menuju artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut. "
_______________________________________________

Artikel Terpopuler...


Berita Media Terhangat

Tinggalkan Pesan Di Sini.., masuk dengan akun fb anda.