Program Pasca Bayar & P2APST PLN

PT PLN (Persero) membidik 150 ribu pelanggan menggunakan layanan listrik pra bayar pada tahun ini. Menurut Direktur Manajemen Bisnis dan Risiko PLN Murtaqi Syamsuddin, penerapan listrik pra bayar sudah dimulai sejak dua tahun yang lalu dan mulai tahun ini seluruh pelanggan Jawa-Bali sudah siap menggunakan fasilitas listrik pra bayar. Saat ini jumlah pelanggan pra bayar sudah mencapai 140 ribu pelanggan. Murtaqi menambahkan, dengan menggunakan layanan pra bayar maka pelanggan dapat lebih efisien karena pelanggan bisa mengendalikan penggunaan listriknya. Selain itu, pelanggan pra bayar juga tidak dikenakan biaya abodemen.

Selain itu PLN juga meluncurkan sistem Pengelolaan dan Pengawasan Arus Pendapatan Secara Terpusat (P2APST). Ini merupakan sistem pembayaran tagihan listrik prabayar dan pascabayar, serta nontagihan listrik melalui bank atau pihak lain secara online dan realtime. Direktur Keuangan PLN Setio Dewo Anggoro mengatakan, dengan sistem ini pelanggan akan lebih fleksibel dalam melakukan pembayaran dengan sistem pelayanan terpadu. "Pelanggan di Bali bisa bayar rekening di Depok atau Suarbaya". Guna merealisasikan ini, Dewo menjelaskan, pihaknya menandatangani kerja sama dengan 43 bank dan PT Pos Indonesia untuk membangun infrastruktur sistem pembayaran rekening listrik. "Pelanggan juga akan dimudahkan dengan sistem baru ini," katanya. Namun masih untuk pelanggan se Jawa Bali.

Melihat berita diatas, sebagai pelanggan "setia" PLN tentu sangat bersukacita dengan program-program yang dilakukan di atas. Dimana kita sekarang dalam penggunaan listrik bisa memilih antara pra bayar dan pasca bayar, selain itu ada kemudahan juga di dalam hal pembayaran dengan ditandatanganinya kerjasama dengan 43 bank dan PT. Pos Indonesia (walaupun masih hanya bisa dinikmati pelanggan di Jawa dan Bali).
Paling tidak hal tersebut menunjukkan ada kemajuan secara "kualitas pelayanan" dari pihak PLN, apalagi semenjak dipimpin oleh Bapak Dahlan Iskan yang notabene murni basicnya pengusaha. Walaupun itu "mungkin" sementara ini masih dirasakan oleh penduduk yang ada di Jawa_Bali.

Sementara bagi penduduk di luar Jawa-Bali masih harus "bersabar" untuk mendapatkan atau merasakan "kualitas pelayanan" yang sesungguhnya. Harus bersabar antri panjang di loket pembayaran setiap bulan, harus bersabar menerima pemadaman bergilir, harus bersabar untuk dicabut meteran bila telat membayar, harus bersabar aliran listrik belum masuk ke desanya dan sebagainya. Sampai ungkapan provinsi "lumbung energi" hanya sebagai kiasan manis, aslinya hanya sebagai penyimpan saja untuk selanjutnya di salurkan untuk provinsi lain.

Yah memang perubahan butuh waktu, seperti PLN yang paling tidak mulai "berubah" menuju perbaikan di semua lini. Tapi mungkin "waktu" itu terlalu panjang buat perusahaan sekelas PLN, yang notabene mempunyai SDM yang "berkualitas" untuk berubah seperti perusahaan jasa pada umumnya. Harapan kita mudah-mudahan program-program diatas bukan hanya "omong kosong" semata, tapi benar-benar dapat dirasakan oleh pelanggannya. Semoga :)
" Jika Anda ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Anda, mohon cantumkan link aktif menuju artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut. "
_______________________________________________

Artikel Terpopuler...


Berita Media Terhangat

Tinggalkan Pesan Di Sini.., masuk dengan akun fb anda.